Kementerian PUPR terus berupaya mengatasi kekurangan perumahan (backlog) dan mendorong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak huni.
Salah satunya melalui pemberian fasilitas kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan (KPR bersubsidi) demi meningkatkan akses dan keterjangkauan MBR.
Berupa Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), dan Pembiayaan Tapera.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mendorong kepada seluruh pemangku kepentingan terutama perbankan untuk semakin memastikan penyaluran bantuan subsidi perumahan diterima oleh MBR.
Sehingga orang-orang yang membutuhkan benar-benar mendapat bantuan, alias tepat sasaran.
“Bukan sekedar orang yang beli rumah untuk nanti dijual kembali. Ini harus menjadi perhatian kita bersama bahwa yang disediakan negara harus kita optimalkan,” ujar Fatah dikutip dari laman Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Minggu (23/10/2022).
Kementerian PUPR pun telah melanjutkan kerja sama dengan Bank BTN sebagai salah satu penyalur bantuan subsidi perumahan.
Melalui Penandatanganan Adendum Kesepakatan Bersama dengan Bank BTN pada Jumat (21/10/2022) lalu.
Tujuannya agar dapat membantu menjamin amanat belanja negara lewat APBN untuk kesejahteraan masyarakat
“Untuk menjamin APBN betul-betul dijalankan, diperlukan interaksi dengan ekosistem pengelolaan keuangan di negara ini salah satunya perbankan,” tukas Fatah.
Pada TA 2022 Kementerian PUPR mengalokasikan dana FLPP sebesar Rp 23 triliun untuk 200.000 unit rumah, dan BP2BT sebesar Rp 888,46 miliar untuk 22.586 unit rumah.
Selanjutnya pada tahun 2023 akan ada penambahan kuota penerima bantuan subsidi perumahan FLPP menjadi 220.000 unit dengan anggaran Rp 25,18 triliun.
Program FLPP juga akan didampingi dengan program Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dengan jumlah sama yaitu 220.000 unit sebesar Rp 890 miliar.
Lalu untuk Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebanyak 754.004 unit senilai Rp 3,46 triliun yang telah diakadkan pada tahun tahun sebelumnya.
Pada TA 2023 juga akan disalurkan program bantuan subsidi Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) senilai Rp 4,64 triliun dari dana masyarakat untuk 54.924 unit.
Sehingga total target penyaluran bantuan subsidi perumahan TA 2023 sebanyak 274.924 unit senilai Rp 34,17 triliun. Bersumber dari APBN sebesar Rp 29,53 triliun dan dana masyarakat Rp 4,64 triliun.
Sumber Kompas
Yuk Miliki Rumah Di Pesona Prima 7 Rajamandala, Rumah Subsidi Tanpa Riba, Tanpa Ghoror, Tanpa Dzolim
Rumah yang asri, sejuk, dan lokasi Super Strategis di Jalan Nasional III Bandung Cianjur, Rasa Real Estate, dan harganya terjangkau? Tidak salah lagi kalau Anda menjatuhkan pilihan di Pesona Prima 7 Rajamandala dengan Akad secara Murabahah melalui Bank Syariah.
Perumahan Subsidi Pesona Prima 7 Rajamandala bisa juga diakses melalui Gerbang Tol Padalarang Timur Hanya 41 Menit dengan jarak 19,5 Km.
Apabila menggunakan angkutan umum silahkan naik angkot yang berwarna kuning, atau bus AKAP dari Padalarang – Rajamandala dan turun setelah Pom Bensin Rajamandala & RM. Ampera tepatnya di seberang Alfamart.
Apalagi Daerah Rajamandala Cipatat Kabupaten Bandung Barat memiliki tempat spot wisata yang menarik dan seru banget buat liburan dengan suguhan keindahan alam yang eksotis dan alam yang menarik di Wilayah Rajamandala Terletak di jalur Cipatat, Kabupaten Bandung Barat yang berbatasan langsung dengan Ciranjang Cianjur.
Berapa Harganya ?
Pesona Prima 7 Rajamandala Rumah Subsidi Nyaman Suasana Asri ditanami 1000 pohon berbuah, Lokasi Strategis di Jalan Raya Nasional III Bandung-Cianjur, Double Dinding, Sertifikat SHM dengan Harga 162 Juta Tipe 30/60
Hubungi Kami Segera
WhatsApp Center Rumah Subsidi Bandung Cianjur Pesona Prima 7 Rajamandala 0813-1313-4877
View this post on Instagram