Rumah merupakan tempat tinggal yang semua orang idamkan untuk memilikinya. Kehadiran program rumah kredit bersubsidi menjadi salah satu pintu peluang untuk setiap orang memiliki rumah impiannya. Akan tetapi, sebelum membelinya penting untuk mengetahui DP rumah subsidi.

Mengetahui Metode dan DP Rumah Subsidi

DP atau uang muka dari pembayaran rumah bersubsidi memang harus menjadi perhatian utama bagi setiap orang yang ingin mengambil peluang ini. Skema pembayaran dari proses pengambilan rumah bersubsidi tentu berbeda dari non subsidi.

Salah satu hal paling menarik adalah DP rumah subsidi ini terbilang sangat terjangkau. Rumah subsidi menjadi salah satu solusi dan dapat memberikan banyak keuntungan untuk masyarakat. Metode pembayarannya sendiri terbilang mudah dan relatif lebih rendah dari nonsubsidi.

Sebenarnya metode atau skema pembayaran dari rumah bersubsidi ini kurang lebih hampir sama dengan proses pembayaran rumah nonsubsidi. Tinggal penyesuaiannya saja, lalu kira kira berapakah uang DP yang harus seseorang keluarkan untuk bisa mendapatkan rumah bersubsidi ?.

Persentase Biaya DP untuk Rumah Subsidi dan Hal Penting Lainnya

Karena program rumah bersubsidi ini sangat menarik, tentunya tidak sedikit masyarakat yang ingin mengetahui bagaiman cara mengetahui biaya uang muka atau Dpnya. Terdapat beberapa hal yang harus seseorang perhatikan dalam menghitung uang mukanya sebagai berikut.

1. Presentasi dari Down Payment Rumah Bersubsidi

Pada dasarnya Down Payment atau DP dari sebuah rumah kurang lebih sekitar 10 sampai dengan 40 % harga jual rumah. Namun, perhitungan seperti itu tidak berlaku untuk rumah bersubsidi karena terdapat presentasi yang berbeda.

Besaran DP untuk rumah bersubsidi tentu lebih rendah dari non subsidi. Angka persentasenya adalah 1 sampai dengan 10 % dari harga jual rumah. Untuk beberapa transaksi terkadang DP bisa mencapai angka 1% saja. Hal inilah yang membuat prosesnya sangat ringan.

2. Terlibatnya Program Pemerintah dalam Perhitungan

Alasan kuat kenapa rumah bersubsidi bisa memiliki perhitungan DP yang sangat rendah adalah terlibatnya pemerintah. Terdapat dua program pemerintah yang membantu proses keringanan dari pembelian rumah bersubsidi ini.

Pemerintah sendiri telah meluncurkan program yaitu MBR dengan fasilitas FLPP atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan. Program lainnya yang membuat angka DP dari rumah subsidi bisa mencapai 1% dari harga jual rumah adalah SBUM atau Subsidi Uang Muka.

3. Peran FLPP dan SBUM dalam Program DP Subsidi

Angka senilai 1% DP dari harga jual rumah bisa terwujud berkat skema pembayaran FLPP atau orang lebih kenal dengan istilah KPR Rumah Bersubsidi. Berkat adanya program ini keringanan dalam pembelian rumah bisa seseorang peroleh

Untuk program berikutnya yaitu SBUM membantu masyarakat berpendapatan kecil untuk memudahkan dalam melunasi DP rumah bersubsidi. Dua program pemerintah ini memang menjadi pilar dalam memudahkan masyarakat dalam pembayaran DP rumah untuk kategori subsidi.

Regulasi atau Peraturan Pemerintah Mengenai DP Rumah Bersubsidi

Berkat kehadiran program pemerintah inilah masyarakat dapat memperoleh keringan Down Payment rumah. Tentunya setiap program dari pemerintah memiliki aturan yang harus masyarakat ikuti sehingga bisa mendapatkannya. Berikut regulasi atau peraturan pemerintah mengenai DP Rumah Bersubsidi.

1. Tidak Adanya Nilai Pasti dalam DP

Meskipun mendapatkan keringanan dalam pembayaran Down Payment rumah, Anda juga harus ingat jika pemerintah tidak mengatur nilai pastinya. Kebijakan mengenai hal ini memang pemerintah keluarkan secara resmi terkait program SBUM.

Adapun putusan atau landasan hukum dari program ini tertulis di Keputusan Menteri PUPR No.995/KPTS/M/202. Berdasarkan ketetapan tersebut nilai pasti dari harga DP yang masyarakat luas harus bayarkan memang tidak ada.

2. Perkiraan Bantuan yang Masyarakat Bisa Peroleh

Berdasarkan aturan yang sudah pemerintah tetapkan tersebut, MBR setidaknya memiliki perkiraan dana bantuan dalam setiap pembelian rumah bersubsidi di kisaran angka Rp. 4.000.000 hingga Rp. 10.000.000. Angka ini tentu sudah menjadi subsidi yang sangat membantu dalam setiap pembelian unit.

Sementara khusus untuk pembelian rumah hunian subsidi di wilayah Provinsi Papua dan papua Barat, besaran dari SBUM bisa mencapai angka Rp. 10.000.000. Sedangkan, di luar dari kedua provinsi tersebut masyarakat bisa mendapatkan nilai sampai dengan Rp. 4.000.000.

3. Keuntungan dari Regulasi Pemerintah Terkait Down Payment Rumah Subsidi

Masyarakat tentunya mendapatkan keuntungan yang cukup signifikan dari program pemerintah ini. Dengan kehadiran SBUM misalnya, proses pencicilan perumahan subsidi bisa semakin ringan untuk MBR khususnya.

Impian setiap lapisan masyarakat dari kalangan manapun untuk memiliki sebuah hunian bukan lagi sebuah mimpi. Apalagi dengan kehadiran program ini proses pembayaran dalam waktu singkat bisa terealisasi secara baik.

Cek Informasi Rumah KPR Syariah Bandung disini

Berapakah Harga Rumah Subsidi ?

Tidak hanya mengetahui soal DP dari rumah subsidi, Anda juga harus mengetahui perkiraan dari harga rumah subsidi tersebut secara full. Pemerintah menentukan limit maksimal harga rumah subsidi berdasarkan daerah masing masing yang berbeda beda tiap wilayah. Berikut gambaran atau perkiraan rata rata harga rumah berdasarkan daerahnya.

• Jabodetabek seharga Rp. 168 Juta
• Pulau Jawa di luar Jabodetabek seharga Rp. 150,5 Juta
• Sumatra, Riau, Mentawai, Belitung, Rp. 150,5 Juta
• Kepulauan Anambas Rp. 168 Juta
• Kalimantan, Mahakam Ulu, Kab. Murung Raya Rp. 164,5 juta
• Sulawesi sekitar Rp. 156,5 juta
• Maluku, Bali, Nusa Tenggara, Maluku Utara Rp. 168 Juta
• Papua Baraat dan Papua Rp. 219 juta

Lihat Juga Video Akad Rumah Subsidi Bandung dari Kreasi Prima Land

Demikian informasi mengenai metode, presentasi, dan regulasi dari DP rumah subsidi. Memahami beberapa poin tadi sebelum mengikut program kredit rumah bersubsidi sangat penting sebagai wawasan agar Anda tidak kebingungan ketika melakukan proses pembayarannya.