Mengenal Apa itu KPR Subsidi dan Perbedaannya dengan Non Subsidi

Anda tentu sudah sering mendengar istilah KPR subsidi. Sayangnya, masih ada banyak masyarakat belum mengetahui tentang hal ini. Padahal, kehadirannya merupakan program dari pemerintah langsung yang ditujukan kepada masyarakat menengah ke bawah saat ingin membeli rumah.

Apa yang Dimaksud dengan KPR Subsidi?

Mengenal Apa itu KPR Subsidi dan Perbedaannya dengan Non Subsidi Rumah Pakis

KPR bersubsidi merupakan KPR atau Kredit Kepemilikan Rumah yang sudah diatur oleh pemerintah dengan kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat RI. Program ini sendiri dikhususkan bagi masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah.

Adapun tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan kepemilikan rumah subsidi maupun dalam melakukan perbaikan rumah yang sudah dimiliki. Tujuan lainnya yakni membantu meringankan kredit serta menambah dana perbaikan atau pembangunan rumah.

Cek informasi akad perumahan KPR Subsidi di Official Account YouTube Kreasi Prima Land

Tidak heran jika kehadiran program ini diatur langsung oleh pemerintah. Hal ini berarti, tidak semua masyarakat yang mengajukan bisa memperoleh fasilitas kredit tersebut. Akan tetapi, ada banyak persyaratan dan kriteria yang perlu dipenuhi terlebih dahulu.

Berbagai Perbedaan KPR Bersubsidi dan Non Subsidi

Mengenal Apa itu KPR Subsidi dan Perbedaannya dengan Non Subsidi

Setelah mengetahui pengertiannya, penting bagi Anda untuk memahami juga apa perbedaannya dengan KPR non subsidi. Keduanya memang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Apabila masih belum mengetahuinya, maka simak beberapa poin selengkapnya pada ulasan berikut:

1. Syarat dan Ketentuan

Perbedaan pertama adalah tentang syarat dan ketentuannya. Jika Anda menggunakan yang bersubsidi, maka perlu memenuhi syarat lebih ketat. Hal ini karena termasuk program dari pemerintah langsung sehingga kualifikasinya terbilang cukup banyak. Berbeda dengan KPR non subsidi yang lebih mudah syaratnya.

Umumnya, syarat dan ketentuan tersebut akan tergantung dengan kebijakan pihak perbankan sendiri. Setiap bank sendiri umumnya memiliki syarat yang berbeda. Tidak heran jika terbilang lebih mudah untuk memenuhinya. Pasalnya, kehadiran program ini memang tidak diatur dan ditentukan oleh pemerintah secara langsung.

2. Harga Rumah

Untuk letak perbedaan lainnya dapat Anda temukan dari harga rumahnya. KPR yang bersubsidi umumnya memiliki harga lebih rendah jika dibandingkan dengan KPR non subsidi. Akan tetapi, jenis ini akan ditentukan langsung penetapan harganya dari pemerintah di tanah air.

Untuk harga KPR non subsidi sendiri memang terbilang lebih mahal. Beberapa diantaranya bahkan ada yang mencapai ratusan hingga miliaran rupiah. Hal ini nantinya akan ditentukan oleh lokasi dan tipe rumah yang ingin Anda ambil. Meski begitu, jenis KPR satu ini memiliki tipe rumah lebih besar dan beragam.

3. Uang Muka

Jika Anda memilih mengajukan program KPR bersubsidi dari pemerintah, maka perlu membayarkan uang muka terlebih dahulu dengan besaran sekitar 1-10% harga rumahnya. Tentu saja angka tersebut terbilang cukup rendah. Terlebih pemerintah juga masih memiliki program bantuan lainnya.

Kemudian apabila memilih program KPR tanpa adanya subsidi dari pemerintah, maka DP yang Anda bayarkan nantinya tergolong jauh lebih besar nominalnya. Yakni berkisar mulai 20-30% dari harga rumah yang ingin dibeli. Tidak heran jika saat ingin mengajukannya perlu menyiapkan uang lebih banyak.

4. Suku Bunga

Masih ada perbedaan lainnya yang perlu Anda ketahui, yaitu tentang suku bunganya. Untuk KPR non subsidi sendiri umumnya menyediakan 3 jenis suku bunga bagi para nasabahnya. Mulai dari cap, flat, dan floating. Dengan begitu, besaran suku bunga tersebut bisa saja berbeda-beda.

Berbeda jika memilih KPR yang sudah mendapat subsidi dari pemerintah. Anda hanya akan mendapatkan suku bunga tetap atau flat. Mulai dari awal pengajuan sampai berakhir. Tepatnya yaitu senilai 5%. Sedangkan suku bunga dari KPR tanpa subsidi bisa mencapai 8-14% untuk setiap tahunnya.

5. PPN

Saat seseorang ingin membeli rumah, tentu penting untuk menanggung biaya-biaya lainnya. Salah satunya Pajak Pertambahan Nilai atau PPN. Jika tidak memiliki subsidi, maka Anda perlu membayar PPN tersebut dengan besaran mencapai 10% dari harga tanahnya. Tentu terbilang cukup besar angkanya.

Untuk Anda yang memilih menggunakan KPR bersubsidi sendiri tidak perlu khawatir mengenai hal ini. Pasalnya, pemerintah tidak memberlakukan biaya PPN yang harus dibayarkan. Baik itu saat ingin membeli rumah jenis susun maupun tapak. Tidak heran jika hal ini menyebabkan harga rumahnya jauh lebih terjangkau.

6. Peraturan Renovasi

Adapun perbedaan selanjutnya yaitu tentang peraturan renovasi rumah. Jika mengambil KPR non subsidi, maka Anda sebagai pemilik rumahnya memiliki hak secara penuh apabila ingin melakukan renovasi pada hunian tersebut kapan saja. Hal ini karena tidak ada aturan yang ditetapkan sehingga lebih mudah dalam merenovasinya.

Berbeda ketika Anda mendapatkan subsidi dari KPR tersebut. Pemerintah sendiri menerapkan aturan khusus apabila seseorang ingin merenovasi rumah mereka. Yakni perlu menunggu dua tahun baru bisa melakukan renovasi serta tidak boleh mengubah bentuk fisik huniannya. Tentu perlu berhati-hati saat merenovasi tersebut.

7. Lokasi

Terakhir, perbedaan antara dua jenis KPR tersebut adalah soal lokasi rumahnya. Jika mengambil non subsidi dari pemerintah, maka Anda bisa mendapatkan lokasi hunian yang jauh lebih strategis. Seperti di pusat kota, dekat dengan sekolah, area perbelanjaan, dan lainnya.

Akan tetapi, ada pula yang ada di pinggiran kota. Jika memilih rumah dengan subsidi, maka umumnya hanya akan berlokasi di kawasan industri, daerah dengan harga tanah rendah, hingga pinggiran kota saja. Tidak heran jika lokasi tersebut memang cukup berpengaruh terhadap fasilitas umum yang diperoleh.

Lihat Juga Video Akad Rumah Subsidi Bandung dari Kreasi Prima Land

Sekarang Anda sudah memahami tentang apa itu KPR subsidi. Perbedaannya juga sudah diketahui dengan jelas sehingga bisa menentukan sendiri ingin menggunakan kredit kepemilikan hunian yang mana. Jika melihat dari segi harganya maka tidak ada salahnya memilih jenis KPR dengan subsidi dari pemerintah.