Kenapa banyak KPT ditolak Bank?

Mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah langkah besar menuju kepemilikan rumah impian. Namun, tidak semua permohonan KPR disetujui oleh pihak bank. Banyak calon pembeli rumah yang kecewa karena pengajuan KPR mereka ditolak tanpa mengetahui secara pasti alasannya.

Baca Juga: Pesona Prima 8 Rajamandala, Rumah Subsidi dengan Fasilitas Terbaik di Kabupaten Bandung

Agar tidak mengalami hal serupa, penting untuk memahami penyebab KPR ditolak bank dan bagaimana cara menghindarinya. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai faktor yang menjadi pertimbangan bank dalam menyetujui atau menolak aplikasi KPR Anda.

1. Riwayat Kredit Buruk (Skor Kredit Rendah)

Kenapa banyak KPT ditolak Bank?

Salah satu penyebab utama KPR ditolak adalah riwayat kredit buruk. Bank akan memeriksa BI Checking atau SLIK OJK untuk melihat apakah Anda memiliki riwayat tunggakan, keterlambatan bayar, atau bahkan kredit macet dari pinjaman sebelumnya.

Solusi:
Selalu bayar cicilan tepat waktu dan hindari utang konsumtif berlebih. Jika pernah bermasalah, pastikan Anda menyelesaikannya dan tunggu minimal 6 bulan sebelum mengajukan KPR lagi.

2. Rasio Hutang Terlalu Tinggi

Desain Rumah VIlla by Kreasi Prima Land

Bank menggunakan Debt-to-Income Ratio (DTI) untuk menilai kemampuan bayar. Jika total cicilan bulanan Anda (termasuk KPR yang diajukan) melebihi 30–40% dari penghasilan bulanan, pengajuan Anda bisa ditolak.

Solusi:
Kurangi jumlah cicilan aktif sebelum mengajukan KPR, atau pilih rumah dengan harga lebih rendah agar cicilan masuk dalam batas aman.

3. Penghasilan Tidak Memadai

Kenapa banyak KPT ditolak Bank?

Penghasilan Anda menjadi dasar utama bank menilai kelayakan kredit. Jika gaji dinilai tidak mencukupi untuk membayar cicilan rumah, maka permohonan KPR bisa ditolak.

Solusi:
Ajukan KPR sesuai dengan kemampuan finansial. Anda juga bisa mengajukan KPR bersama pasangan untuk menambah total penghasilan.

4. Status Pekerjaan Tidak Stabil

Cara Menata Rumah Baru agar Nyaman dan Estetis

Bank lebih menyukai pemohon KPR dengan status karyawan tetap dan masa kerja minimal 1 tahun. Jika Anda masih bekerja kontrak, freelance, atau wirausaha tanpa bukti pendapatan tetap, pengajuan bisa lebih sulit.

Solusi:
Siapkan bukti keuangan yang kuat seperti laporan pajak (NPWP), rekening koran, dan surat keterangan kerja. Jika Anda pengusaha, siapkan laporan keuangan usaha dan dokumen legalitas lainnya.

5. Dokumen Tidak Lengkap atau Tidak Valid

Pelaksanaan program 3 juta rumah

Kesalahan umum seperti KTP tidak sesuai, slip gaji palsu, atau dokumen tidak lengkap dapat langsung menggagalkan proses pengajuan KPR.

Solusi:
Cek ulang semua dokumen sebelum diajukan. Pastikan semua data konsisten dan asli, termasuk dokumen pribadi, surat keterangan kerja, dan dokumen properti.

6. Usia Tidak Sesuai

Profil Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming

Usia pemohon saat mengajukan KPR dan pada saat masa kredit berakhir menjadi pertimbangan. Misalnya, jika usia Anda sudah 50 tahun dan mengajukan tenor 20 tahun, maka besar kemungkinan akan ditolak.

Solusi:
Sesuaikan tenor dengan usia. Idealnya, masa kredit berakhir sebelum usia pensiun (sekitar 55–60 tahun).

7. Properti Tidak Sesuai Standar Bank

Warna Rumah yang Tidak Menyerap Panas Jadi Pilihan Terbaik untuk Hunian Nyaman

Tidak semua rumah bisa dibiayai dengan KPR. Jika rumah yang Anda pilih tidak sesuai ketentuan bank—misalnya status lahan sengketa, lokasi di zona rawan banjir, atau belum SHM (Sertifikat Hak Milik)—pengajuan akan ditolak.

Solusi:
Pilih rumah dari pengembang atau agen terpercaya. Pastikan legalitas tanah dan bangunan sudah jelas dan sesuai syarat bank.

8. Bank Menilai Risiko Terlalu Tinggi

Panduan Lengkap Tentang Dasar Hukum Iuran Rukun Tetangga

Kadang, meski semua syarat terpenuhi, bank bisa menolak pengajuan karena dinilai berisiko—misalnya karena Anda baru saja pindah kerja, atau tidak memiliki aset tambahan sebagai jaminan (walau KPR adalah kredit dengan agunan rumah itu sendiri).

Solusi:
Tingkatkan kredibilitas Anda dengan memiliki rekening yang aktif, transaksi yang sehat, dan catatan keuangan yang stabil selama minimal 3–6 bulan sebelum mengajukan KPR.

9. Terlalu Banyak Mengajukan ke Berbagai Bank Sekaligus

Program 3 Juta Rumah Dalam Upaya Pemerintah Memperluas Akses Hunian Layak Bagi Masyarakat Indonesia

Mengajukan KPR ke banyak bank dalam waktu bersamaan bisa terlihat mencurigakan. Setiap bank bisa melihat riwayat pengajuan Anda di sistem SLIK OJK.

Solusi:
Lakukan riset terlebih dahulu, lalu pilih 1–2 bank dengan produk KPR yang paling sesuai. Jangan ajukan ke banyak bank sekaligus tanpa strategi.

10. Tidak Mengikuti Prosedur Bank dengan Benar

Banyak pengajuan KPR yang gagal bukan karena alasan teknis, tapi karena pemohon tidak memahami alur pengajuan yang benar. Misalnya, tidak melakukan appraisal, tidak hadir saat survei, atau mengabaikan dokumen tambahan yang diminta.

Solusi:
Ikuti alur pengajuan secara teratur. Komunikasikan dengan pihak bank atau agen properti untuk memastikan setiap langkah terpenuhi.

Mengetahui penyebab KPR ditolak bank adalah langkah awal yang sangat penting dalam proses pembelian rumah. Dengan memahami berbagai faktor di atas, Anda bisa melakukan persiapan lebih matang dan meningkatkan peluang disetujui.

Lihat Juga Video Akad Rumah Subsidi Bandung dari Kreasi Prima Land

Ingat, pengajuan KPR bukan hanya soal memiliki penghasilan, tetapi juga soal kredibilitas, stabilitas, dan kesiapan finansial secara menyeluruh. Mulailah dengan memperbaiki skor kredit, menjaga stabilitas keuangan, dan siapkan semua dokumen dengan lengkap.

Jangan biarkan satu penolakan membuat Anda menyerah. Evaluasi penyebabnya, perbaiki, dan coba lagi dengan strategi yang lebih baik. Rumah impian Anda masih bisa dicapai—asal tahu caranya.